BALIKPAPAN : Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan Kaltim harus membangun budaya makan dari hasil sendiri.
“Kita harus memulai menanam, memproduksi sendiri, mengolah sendiri dan kita nikmati sendiri,” ujarnya saat melakukan penanaman bibit sayuran dan buah di Greenhouse Yayasan Pendidikan Ummah Balikpapan, Kilometer 11 Balikpapan, Minggu 2 Februari 2025.
Ia menjelaskan, masyarakat masa kini berbeda dengan masyarakat zaman dahulu yang hidupnya lebih suka berpindah-pindah atau nomaden sehingga kebutuhan pangan setiap tahun semakin meningkat, seiring bertambahnya jumlah jiwa di Kaltim.
Sementara tidak ada peningkatan luas pertanian produktif untuk menopang peningkatan kebutuhan pangan tersebut. Hingga saat ini pun, sebagian besar kebutuhan pangan Kaltim masih didatangkan dari Sulawesi dan Jawa. Kaltim hanya mampu memenuhi sekitar 170.000 ton dari kebutuhan beras 350.000 ton setiap tahunnya.
“Sisanya dikirim dari seberang. Kenapa? Karena kita tidak pernah mau menanam. Sayuran juga sama,” kritiknya.
Oleh sebab itulah, dirinya mengajak semua pihak termasuk yayasan dan komunitas untuk mau menanam.
“Saya juga memprovokasi organisasi-organisasi kemasyarakatan untuk mau menanam,” tuturnya.
Ia mengaku, di Kaltim ada sekitar 200.000 hektare lahan eks tambang yang potensial dan jika bisa dikelola dengan baik, maka hasilnya akan luar biasa untuk Benua Etam.
“Saya coba mulai di lahan eks tambang Samboja. Saya tanam odot, pisang dan jeruk. Alhamdulillah tumbuh bagus. Saya kerja sama dengan salah satu SMK di sana,” sebutnya.
SMK tersebut ialah SMK Utama Al-Jabal Nur Samboja. Tanaman yang ditanam di sekitar sekolah itu adalah odot (rumput), pisang dan jeruk. Luasnya sekitar 19 hektare. Kabarnya SMK itu sedang membangun kandang kambing.
“Saya bilang ke mereka, saya tidak akan bantu kambingnya kalau kalian belum tanam rumputnya (odot). Sebelum tumbuh odotnya saya tidak akan berikan kambingnya,” ucapnya memotivasi.
Ia menerangkan, ternak itu harus siap pakan karena banyak usaha merugi sebab pakannya harus membeli dan harganya cenderung mahal.
“Begitu ada rumput dua hektare, saya akan kasih 10 ekor kambing,” janjinya.
Ia meyakini, ada banyak hal yang bisa dilakukan di Kaltim. Seperti menanam anggur yang kebanyakan orang berpikir tidak bisa ternyata hasilnya bagus sekali. Contohnya tanaman anggur di Greenhouse Asrama Haji Batakan Balikpapan.
“Kuncinya adalah ikhtiar. Sebaik-baiknya doa itu adalah ikhtiar,” pungkasnya.