Samarinda – Ketua Koperasi Berkah Salama Jaya (BSJ) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Koperasi Cahaya Mandiri Jaya (CMJ) Kamis (4/11/2021). di Lantai II Kantor BI Perwakilan Kaltim.
Disaksikan secara virtual oleh Kepala Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmajaya penandatanganan MoU yang berkaitan tentang pengendalian inflasi daerah Provinsi Kaltim ini berlangsung di Ruang Meeting Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim.

Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Kaltim H Nazrin mengatakan rasa syukurnya sebab dalam masa pandemi Covid-19, penandatanganan kerja sama antardaerah Kaltim dan NTT dapat berjalan baik.
Pemprov Kaltim menyambut baik kerja sama ini. Perkembangan inflasi Kaltim saat ini masih di level yang rendah dan terkendali. Pada Oktober 2021 inflasi Kaltim sebesar 0,04 persen. Capaian inflasi yang masih di level rendah ini disebabkan oleh daya beli masyarakat Kaltim yang belum sepenuhnya pulih.
“Namun saya sampaikan kepada pengendali inflasi se-Kaltim, kita tidak boleh berpuas dengan capaian inflasi yang rendah dalam dua tahun terakhir. Mengingat capaian ini lebih banyak disebabkan oleh dampak pandemi yang mempengaruhi perekonomian di Kaltim,” tegas Nazrin.
Nazrin juga menilai jika kesempatan untuk kembali memperluas kerja sama antardaerah ini menjadi momentum yang sangat baik.
Mengingat kondisi Kaltim saat ini masih defisit akan pasokan daging sapi, posisi saat ini harga daging sapi berada di kisaran kurang lebih Rp127 ribu per kilogram.
Meskipun implementasi kerja sama antardaerah ini masih dalam tahapan new bisnis antara koperasi BSJ dan CMJ, diharapkan tetap dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat terus berkontribusi untuk menekan harga daging sapi di Kaltim, karena mengimbangi permintaan masyarakat.
“Saya harap secara continyu karena nanti akan terjadi pemindahan ibu kota maka konsumsi akan lebih tinggi lagi,” terangnya.
Di sisi lain dipertimbangkannya jika proses kerja sama antardaerah ini bisa berjalan secara berkelanjutan, tentu akan memberikan dampak signifikan bagi kestabilan ekonomi Kaltim dan NTT.
“Tidak menutup kemungkinan untuk nantinya ditingkatkan menjadi kerja sama. Untuk itu saya atas nama Pemprov Kaltim mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada semua pihak dalam rangka pengendalian inflasi di Kaltim,” lanjutnya.
Semoga tidak hanya sebatas kerja sama namun adanya konsistensi dan komitmen secara berkelanjutan untuk bersama-sama melaksanakan implementasi.

Ketua Koperasi BSJ Suparlan menuturkan, sebetulnya bisnis ini sudah berjalan. Artinya bukan hanya sekadar seremonial, namun perjanjian antardaerah antarkoperasi baik di Kaltim maupun NTT atau antara BSJ dengan CMJ.
“Sebetulnya kegiatan usahanya ini sudah berjalan kurang lebih hampir dua tahun lebih, jual beli ternak sapinya dari NTT kebetulan pada saat ini kami kerjakan dari BSJ adalah dengan pola kemitraan penggemukan sapi,” tutur Suparlan.
Sehingga, sambung Suparlan, memastikan stok bibit aman dan dan kesiapan mitra dalam berkomitmen bekerja dengan baik hingga panen, harus terus diperhatikan.
Lebih jauh Suparlan mengatakan jika penandatanganan MoU membuktikan bahwa BSJ sudah diakui oleh pemerintah dan mitra di daerah yang ditunjukan dengan kemitraan ini sudah berjalan dan konsep yang diterapkan dan disampaikan kemitraan, bisa menghasilkan.
