SAMARINDA: Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Pendopo Odah Etam, Senin, 5 Mei 2025.
Musrenbang dihadiri perwakilan DPR RI, DPD RI, DPRD Kaltim, Forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), akademisi, serta mitra pembangunan lainnya.
Musrenbang menjadi momentum penting dalam merumuskan peta jalan pembangunan Kaltim ke depan.
Dalam sambutannya, Rudy menekankan bahwa RPJMD 2025–2029 akan menjadi panduan pembangunan struktural yang efektif, adaptif, dan berkelanjutan di tengah tantangan global dan nasional.
“Kaltim memiliki posisi strategis sebagai konduktor ekonomi kawasan timur, berbatasan langsung dengan IKN dan berada di jalur penting perdagangan dunia,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim yang mencapai 5,29 persen harus dijaga dan ditingkatkan melalui transformasi ekonomi.
Fokus pembangunan diarahkan pada hilirisasi industri dan pengembangan sektor non-Sumber Daya Alam (non-SDA) seperti pertanian, peternakan, perikanan, serta industri kreatif.
“Kami tak ingin terus bergantung pada migas dan batu bara. Transformasi menuju industri bernilai tambah adalah keniscayaan,” jelas Rudy Mas’ud.
Gubernur juga menekankan pentingnya membangun ekonomi hijau dan biru sebagai kerangka kerja pembangunan berkelanjutan.
Ia menggarisbawahi peran pariwisata dan ekonomi kreatif yang inklusif demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rudy Mas’ud memaparkan enam misi utama dalam RPJMD 2025–2029, sebagai berikut:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan sejahtera
2. Mewujudkan Kaltim sebagai pusat ekonomi baru yang inklusif berbasis industrialisasi komoditas unggulan daerah
3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur guna menunjang kegiatan perekonomian, pelayanan publik dan kesehatan
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional dan berintegritas berbasis teknologi informasi
5. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, penguatan budaya dan kearifan lokal
6. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan
RPJMD ini juga diselaraskan dengan RPJPD Kaltim 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029, memperkuat posisi Benua Etam sebagai mitra strategis dalam visi pembangunan nasional “Indonesia Emas 20245”.
Program unggulan politik Rudy-Seno turut diintegrasikan dalam dokumen RPJMD, termasuk program “GratisPol” yang mencakup pendidikan gratis hingga jenjang S3, layanan kesehatan tanpa biaya, makanan bergizi gratis, Wi-Fi desa, bantuan seragam dan perjalanan ibadah, serta insentif kepemilikan rumah.
Sementara “Jospol” membawa sembilan kebijakan strategis, antara lain hilirisasi industri pertanian, inovasi teknologi sektor perikanan dan layanan publik, insentif tenaga pendidikan dan keagamaan, pengembangan UMKM berbasis digital, serta revitalisasi Sungai Mahakam.
Musrenbang kali ini juga menggarisbawahi efisiensi anggaran, dengan fokus belanja pada sektor esensial dan pemangkasan belanja tidak langsung demi akselerasi pembangunan yang lebih tepat sasaran.
