KUKAR: Lembaga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit, Kutai Kartanegara menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) membahas kesiapan pelayanan Gedung Cendrawasih RSUD Parikesit, 5 November 2025.
Forum yang diselenggarakan di ruang pertemuan rumah sakit tersebut menjadi ajang dialog terbuka antara manajemen, tenaga medis, serta para pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
Hadir dalam kegiatan itu para Wakil Direktur RSUD A. M. Parikesit, Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara, Ketua Dewan Pengawas RSUD A. M. Parikesit, dan Kepala Desa Teluk Dalam.
Selain itu, sejumlah organisasi profesi kesehatan turut serta, di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kukar, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kukar, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kukar, Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) Kukar, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (PATELKI) Kukar, Persatuan Profesional Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PPPKMI) Kukar, serta perwakilan dari puskesmas dan klinik di wilayah Tenggarong.
Direktur RSUD Aji Muhammad Parikesit, dr. Martina Yulianti, menyampaikan bahwa forum tersebut menjadi wadah untuk menampung pandangan dan masukan dari berbagai pihak guna menyempurnakan sistem pelayanan kesehatan, terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
“Forum diskusi ini menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk memberikan masukan dan pandangan untuk optimalisasi pelayanan kesehatan, khususnya terkait kesehatan ibu dan anak,” ujarnya.
Ia menuturkan, saat ini RSUD Aji Muhammad Parikesit tengah berfokus menyiapkan peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak yang akan dipusatkan di Gedung Cendrawasih, sebuah bangunan baru yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan serta efisiensi pelayanan bagi pasien.
“Kami berharap saran dari berbagai pihak dalam forum ini. Tujuannya agar dapat menjadi referensi dalam membuat standar pelayanan di Gedung Cendrawasih RSUD A. M. Parikesit,” kata Martina.
Lebih lanjut, dr. Martina menguraikan bahwa Gedung Cendrawasih menjadi langkah strategis rumah sakit dalam menghadirkan fasilitas yang lebih terintegrasi.
Menurutnya, gedung ini akan memberikan ruang pelayanan yang lebih manusiawi dan sesuai kebutuhan pasien.
“Kami memiliki layanan baru, sebuah gedung yang khusus didedikasikan untuk pelayanan ibu dan anak. Jadi, ibu dan anak nantinya itu tidak perlu antre dengan pasien yang lain,” ungkapnya.
Penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik tersebut juga menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi antara RSUD A. M. Parikesit dengan para mitra kerja di sektor kesehatan.
Melalui dialog tersebut, rumah sakit berupaya memastikan setiap layanan yang diberikan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, baik dari sisi mutu, kenyamanan, maupun keamanan pasien.
“Tujuannya untuk memastikan pelayanan kesehatan yang lebih ramah, responsif, dan berkualitas bagi masyarakat Kutai Kartanegara,” terang Martina.
Ia berharap melalui sinergi antara rumah sakit, tenaga medis, dan masyarakat, RSUD Aji Muhammad Parikesit dapat memperkuat peran sebagai pusat rujukan kesehatan yang tidak hanya berorientasi pada pelayanan medis, tetapi juga pada kepuasan dan keselamatan pasien.
